KEGIATAN PROGRAM LANSIA
DI PUSKESMAS KARANGSAMBUNG
KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2011
OLEH : HENI MULYANI, AMK
Latar Belakang :
Seiring dengan keberhasilan Pemerintah dalam Pembangunan Nasional, telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi,perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dibidang medis yaitu adanya peningkatan umur harapan hidup manusia, akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat.
Penuaan mempengaruhi berbagai system dalam tubuh, diantaranya system kardiovaskuler, pulmonal, integument, system pengindraan dan system lainnya. Proses penuaan akan memberikan pengaruh pada setiap system tubuh.Perubahan yang terjadi terkait dengan usia lanjut akan terlihat dengan jelas.
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya memelihara kesehatan lansia, namun ada kalanya keluarga tersebut mengalami keterbatasan pengetahuan, kemampuan, sehingga memerlukan bantuan orang lain, dalam hal ini tenaga kesehatan termasuk tenaga keperawatan.
Pengertian Lanjut Usia
Proses menua (aging) merupakan suatu perubahan Progresif pada organisme yang telah mencapai kematangan intrinsic dan bersifat Irreversibel dan menunjukan adanya kemunduran sejalan dengan waktu.
Proses alami disertai dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun social yang akan saling berinteraksi.
Proses menua yang terjadi pada lansia secara linier dapat digambarkan melalui 3 tahap yaitu:
1. Kelemahan (impairment)
2. Keterbatasan fungsional (functional limitations),
3. Ketidakmampuan (disability) dan keterhambatan (handicap) yang akan dialami bersamaan dengan proses kemunduran.
Karakteristik Lanjut usia
Kemunduran Biologis
· Kulit mulai mengendur, pada wajah timbul garis-gars menetap dan keriput
· Rambut mulai beruban dan menjadi putih
· Gigi mulai ompong
· Penglihatan dan Pendengaran menjadi buruk (berkurang)
· Lekas capai
· Gerakan menjadi lamban dan tidak lincah
Kemunduran Kemampuan Kognitif
· Sering lupa, ingatan tidak berfungsi dengan baik
· Orientasi umum (waktu, ruang, dan tempat) ada kemunduran
· Tes intelegensia menjadi rendah
· Tidak mudah menerima ide baru.
UPAYA KESEHATAN YANG HARUS DILAKUKAN
Perawatan pada Lansia bertujuan agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri, dengan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan sehingga ia memiliki ketenangan hidup dan tetap produktif sampai akhir hayatnya.Kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan sendiri oleh tenaga kesehatan terutama keperawatan, tetapi harus berkolaborasi dengan keluarga sebagai pemberi asuhan dirumah, anggota komunitas, dan tim lainnya diberbagai sector seperti ; Ekonomi, politik, budaya, pendidikan,dan lingkungan dimana lansia tinggal.
Fokus pelayanan yang dilakukan adalah : Peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta mengoptimalkan fungsi fisik dan mental lansia, selain itu mengatasi gangguan kesehatan yang umum terjadi pada lansia sebagai akibat mekanisme adaptasi yang tidak efektif, seperti : gangguan muskulokeletal yaitu rematik, osteoporosis; gangguan kardiovaskuler yaitu hipertensi, stroke, gagal jantung; gangguan saluran pernafasan yaitu penyempitan saluran nafas kronik (COPD), Asma,gangguan system urinaria yaitu inkontinensia urin, dll.
Kegiatan Lansia di Puskesmas Karang Sambung
Berdasarkan buku Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut bagi Petugas kesehatan, kegiatan petugas Puskesmas dalam program Usila adalah:
1. Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berksinambungan sesuai kebutuhan melalui berbagai media mengenai kesehatan usia lanjut.Usaha ini dilakukan terhadap berbagai kelompok sasaran yaitu usia lanjut sendiri, keluarga dan masyarakat dilingkungan usia lanjut.
2. Melaksanakan penjaringan usia lanjut resiko tinggi, pemeriksaan berkala usia lanjut dan memberi petunjuk upaya pencegahan penyakit, gangguan psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada usia lanjut.
3. Melaksanakan diagnose dini, pengobatan,perawatan dan pelayanan rehabilitative kepada usia lanjut yang membutuhkan dan memberi petunjuk mengenai tindakan kuratif atau rehabilitative yang harus dijalani, baik kepada usia lanjut maupun keluarganya.
4. Melaksanakan rujukan medic ke fasilitas rumah sakit untuk pengobatan, perawatan atau rehabilitative bagi usia lanjut yang membutuhkan termasuk mengusahakan kemudahan-kemudahannya.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Karang Sambung terkait dengan program Usila antara lain: Pemeriksaan tekanan darah, pengobatan secara umum,penyuluhan terkait dengan penyakit yang diderita (face to face), mengirimkan pasien untuk operasi katarak setiap tahun,senam lansia bila ada program dari dinas kesehatan dan rujukan medic ke Rumah sakit.
KESIMPULAN
Pada hakikatnya menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya,yaitu: masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikis. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran baik fisik maupun psikis.
Corak perkembangan proses penuaan bersifat lambat namun dinamis dan bersifat individual baik secara fisiologis maupun patologis, karena banyak dipengaruhi oleh riwayat maupun pengalaman hidup dimasa lalu yang terkait dengan factor biologis, psikologis, spiritual, fungsional, lingkungan fisik dan social. Perubahan struktur dan penurunan fungsi system tubuh diyakini memberikan dampak yang signifikan terhadap gangguan homeostasis sehingga lansia mudah menderita penyakit yang terkait dengan usia misalnya: Stroke, Parkinson, osteoporosis, inkontinensia urin dan berakhir pada kematian.
Diperlukan pelaksanaan program terapi yang diperlukan suatu instrument atau parameter yang bisa digunakan untuk mengevaluasi kondisi lansia, sehingga mudah menentukan program terapi selanjutnya. Tetapi parameter tersebut harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana lansia berada. Karena hal ini sangat individual sekali, dan apabila dipaksakan justru tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan. Maka upaya pencegahan berupa latihan-latihan atau terapi yang sesuai harus dilakukan secara rutin dan berkesinambungan.Adapun terapi atau latihan-latihan yang dapat diaplikasikan dilapangan antara lain:
· Terapi modalitas : untuk mengisi waktu luang bagi lansia
· Terapi Aktifitas Kelompok : Untuk meningkatkan kebersamaan,bertukar pengalaman
· Terapi Musik : Untuk meningkatkan gairah hidup
· Terapi berkebun : Untuk melatih kesabaran
· Terapi dengan binatang : Untuk meningkatkan kasih saying dan mengisi waktu luang
· Terapi Kognitif : Agar daya ingat tidak menurun
· Life review terapi : Meningkatkan gairah hidup dan harga diri
· Terapi Keagamaan : meningkatkan rasa nyaman menjelang kematian
Perlu menjalin kerjasama dan partisipasi dengan lintas program, lintas sector, lembaga swadaya masyarakat serta peran serta masyarakat dalam pendataan sasaran, bantuan transportasi dan pendanaan yang diperlukan bagi rujukan kasus.
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya memelihara kesehatan lansia, namun ada kalanya keluarga tersebut mengalami keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan kemauan, sehingga tenaga kesehatan termasuk tenaga Keperawatan perlu melakukan latihan ataupun pendidikan kepada keluarga yang memiliki lansia tentang upaya pencegahan terkait dengan penyakit yang timbul akibat proses penuaan.
Selain itu tindakan kolaborasi juga harus dilakukan terkait dengan upaya kuratif dan Rehabilitatif maupun rujukan. Upaya dapat dilakukan secara vertical dari tingkat pelayanan dasar ke tingkat pelayanan spesialistik di Rumah Sakit, atau secara horizontal ke sesama tingkat pelayanan yang mempunyai sarana lebih lengkap.
Daftar Pustaka :
1. Departemen Kesehatan RI (2005)”Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan”cetakan : 2 edisi: V1 Jakarta: Departemen Kesehatan
2. Jame L stock slager,at al (2007) Buku Saku Keperawatan Geriatrik. Edisi 2.Jakarta:EGC
0 komentar